My Diary.
to Share my Life Events

Ini Trik Kampanye Politik di Media Sosial

Related image

website untuk caleg - Masa digital seperti saat ini, sosial media tidak terhindari jadikan alat untuk tingkatkan citra politik mendekati penentuan umum legislatif serta presiden 2014. Hal itu mempunyai tujuan untuk mendapatkan nada optimal dari calon pemilih.

Akan tetapi memakai sosial media menjadi kendaraan politik diwajibkan mempunyai trik-trik sendiri untuk menggandeng massa. Seseorang konsultan media untuk citra perseorangan, Berikut, menguraikan beberapa hal apa yang butuh dikerjakan oleh calon calon dalam berkampanye di sosial media.

Inspirasi yang Menjual
Ide bukan sembarang ide. Inspirasi yang ditargetkan sebaiknya jual, bukan yang murahan. Diluar itu inspirasi harus juga original dari pemikiran sendiri, serta mesti sesuai kenyataan dengan kenyataan yang berada di lapangan.

Sensitif Pada Isu
Menjadi orang yang akan jadi wakil rakyat atau pemimpin negara sebaiknya tetap tahu rumor terbaru. Tidak cuma itu, calon juga diharuskan untuk sensitif pada rumor yang ada. "Calon mesti sensitif pada desas-desus faktual yang berkembang di penduduk. Mesti rasakan apakah yang dirasa penduduk. Ia harus menjadi leader rumor," kata Bambang.

Membuat Isu
Inspirasi yang di jual oleh tokoh itu sebaiknya jadi rumor publik yang banyak dibicarakan. Harapannya supaya rumor itu jadi perhatian media mainstream yang lalu kembali disebarluaskan.

Interaktif
Beberapa calon legislatif serta presiden seharusnya berbentuk interaktif di media sosial. Berhubungan dengan pengikut untuk memohon input, respon serta desas-desus faktual.

Janganlah Berlebihan
Lakukan pencitraan lewat sosial media, disebutkan oleh Bambang, seyogyanya tidak terlalu berlebih. Karena beberapa masyarakat dunia maya telah pintar-pintar menilainya tokoh yang mencitrakan dianya melalui account jaringan sosial

Memiliki Team Media Sosial
Seseorang tokoh politisi tidak dapat bekerja sendirian didunia maya. Ia sebaiknya mempunyai team sosial media yang bekerja dengan pekerjaan yang berlainan. Salah satunya yaitu untuk memonitor, mengkaji, serta media intelijen dan team humas.
Unknown Unknown Author